Note Important About Crab

NOTE IMPORTANT ABOUT MUD CRAB

v  Perbedaan Antar Spesies
            Menurut Keenan (1998), kepiting bakau memiliki 4 spesies yaitu : Scylla serrata, S. Olivacea, S. paramamosain dan S. Tranquebarica

            Untuk membedakan ke 4 spesies kepiting bakau di atas adalah dengan cara membedakan bentuk morfologinya, yakni pada bentuk duri yang terdapat diantara dua tangkai mata serta, bentuk dan jumlah duri pada bagian sisi luar karpusnya.

§  S. serrata memiliki bentuk duri antara mata yang tinggi dan runcing serta terdapat dua buah duri pada sisi luar karpus.
§  S. olivaceae memiliki bentuk duri diantara mata yang rendah dan membulat serta tidak ada duri pada sisi luar karpus.
§  S. tranquebarica memiliki bentuk duri diantara mata yang agak rendah, bulat, namun lebih tinggi dari duri S. Olivaceae,
§  S. paramamosain memiliki bentuk duri diantara mata yang runcing namun tidak ada duri pada sisi luar karpus (Keenan, 1998).

            Secara eksternal, kepiting jantan dan kepiting betina dapat dibedakan dari bentuk abdomennya. Bentuk abdomen pada betina bulat sedangkan bentuk abdomen jantan lebih langsing dan meruncing. Perbedaan ini mulai nampak pada ukuran lebar karapaks 20 – 31 mm, sedangkan dibawah ukuran tersebut, struktur dan bentuknya sama sehingga sulit untuk membedakannya (Fujaya 2004., Moosa et Al. 1985).
v  Prosesi Molting Mud Crab
            Proses penggantian kulit pada kepiting dimulai dengan terjadinya penyerapan zat-zat kapur pada kulitnya yang keras. Tubuh dengan kulit baru yang lembek akan keluar dari kulit yang lama, setelah itu kepiting akan makan setelah 6 jam dan tubuhnya akan mengeras setelah kurang dari 24 jam (Sulaeman,1992).
“Frekuensi pertumbuhan pada kepiting bakau dapat dilihat dari jumlah ganti kulit (moulting). Frekuensi pergantian kulit pada kepiting bakau dipengaruhi oleh pengaruh internal berupa umur dan jenis kelamin, serta faktor eksternal berupa nutrisi dan kondisi lingkungan terutama kedalaman, suhu dan pH perairan” (Soim, 1999 dalam Aslamyah, 2003).


Pertumbuhan antara jenis kelamin jantan dan betina memiliki perbedaan hal tersebut disebabkan karena aktifitas makan kepiting jantan lebih tinggi dibandingkan yang betina, selain itu kepiting betina memerlukan energi yang cukup banyak untuk perkembangan gonadnya. Jadi kedua faktor tersebut diduga dapat menyebabkan pertumbuhan kepiting jantan lebih baik dari pada kepiting betina” (Gunarto, 1993).

Komentar

Postingan Populer